(Melukis Keindahan Mbay Melalui Lensa I) - Bukit dan Pantai Kita
Sebuah tulisan yang sedikit basi. Dalam arti beberapa visualisasi dalam tulisan ini sudah di buat pada beberapa waktu yang lalu. Beberapa bahkan sudah cukup lama. Hal yang memicu semangat saya untuk menuliskan narasi ini adalah karena saya merasa, saya berpikir dan saya kemudian berkesimpulan, bahwa saya harus membagi apa yang saya sendiri rasakan seakan tidak pernah puas-puasnya menatap keindahan tanah Mbay, Nagekeo.
Menurut saya ada dua hal yang paling menarik, pertama adalah
pemandangan bukit dan pantai. Menatap Mbay dari perbukitan daerah
Penginanga saja saya tak pernah bosan. Hamparan sawah hujau, kuning dan
coklat selalu membuat segar mata ini. Apalagi menikmati keindahan
pesisir pantai di daerah Marapokot dan Nangadhero. Walaupun kurang
tertata dan terawat dengan baik, guratan keindahannya tetap meneduhkan
mata dan pikiranku.
Bersapa
dan bercanda dengan penduduk yang bermukim di daerah persawahan dan
perkampungan nelayan senantiasa menjadi agenda rutin saat trekking dan
hunting. Dan semuanya itu membuatku semakin tidak bosan untuk
‘menggauli’ keindahannya. Gambar dan cerita pada tulisan ini pun
sebenarnya hanya sebagian kecil dari indahnya pengalamanku selama berada
di Mbay ini. Masih ingin jalan-jalan mengelilingi seluruh tanah Mbay
ini.
Sudah 6 bulan saya tinggal di Mbay. Bersama teman-teman sesama pencinta fotografi dan indahnya pemandangan alam disini, kami bentuk Nagekeo Photographer Club (NPC). Guru yang selalu memberi masukan positif dalam hal fotografi, mas Baktiar Sontani tak henti-hentinya memberikan suntikan semangat bagi kami untuk terus berkarya dan menceritakan keindahan Mbay lewat lensa kami. Pos Kupang pun turut mendukung kami atau bahasa kerennya turut mengapresiasi terhadap kegiatan kami dengan mengulas tentang keberadaan NPC ini di beberapa edisinya.
|
Selain teman-teman dari NPC, mas Baktiar, mas Kadek, mas Nyoman, mas Koco, dan mas Arief Papat pernah bersama-sama dengan saya mengabadikan keindahan bukit dan pantai. Mas Baktiar sering pula menulis cerita menarik tentang Mbay ini, di blog Indonesia Sungguh Indah ini dan di Facebook di timpali dengan foto-fotonya yang joss gandossss.
Hal-hal
baik dan buruk juga akrab menemani langkah saya saat mengelilingi bukit
dan pantai di Mbay ini. Kamera kesayanganku pernah rusak terbentur
permukaan tanah saat hunting ke Pantai Watundoan. Mungkin saya tidak
‘permisi’ dahulu sebelum memotret di sana. Kadang kita memang harus
menghargai alam kita walau dengan ucapan permisi dalam hati kita.
Manjadi doa bagi karya kita. Nyamuk sering menjadi sahabat dalam
kegelapan saat pulang trekking dan huntingnya sudah cukup malam. Di
gigit semut dan tabuhan juga mewarnai kegiatan trekking dan huntingku.
Di suguhi minum dan makan dalam persinggahan perjalanan juga sering
terjadi. Suatu tradisi keramahtamahan asli Indonesia. Mendapatkan
cerita-certa dan ilmu kemasyarakatan jadi bagian pemanis dari trekking
dan hunting. Membuka wawasan saya tentang Mbay dan adat istiadatnya,
Mbay dan masyarakatnya, serta yang utama adalah Mbay dan keindahannya.
Bukit yang gersang ternyata bisa tampak indah di mata kamera. Walau sering menjadi keluhan saat panas menyengat. Komposisi awan dengan ROL-ROL cantik memberi warna. Pohon-pohon kering dan ilalang memberi kesan. Kontur tanah dan bentuk bebatuan hasil pahatan alam sangat berkarakter. Semuanya begitu indah. Sangat indah malah.
Pantai
yang masih asri walau kurang terawat juga sering menjadi indah dan
bernilai dalam mata kamera. Komposisi awan, pantulan cahaya, garis
pantai yang luas dan panjang, batu-batu karang hitam, perahu, penduduk
dan pemukimannya telah menjadi lukisan yang berkanvaskan kawasan pantai.
Sunrise, sunset dan purnama menjanjikan kepuasan bathin untuk di
nikmati dan diabadikan.
Banyak tempat yang masih ingin saya datangi. Banyak kesempatan yang sering terlewatkan. Banyak keindahan yang belum tertangkap mata dan kameraku. Dan semuanya mematri kerinduan yang dalam untuk dapat mengabadikannya lewat kamera, mata dan hati ini.
Bersama
teman-teman NPC dan teman-teman fotografer dari luar daerah kerinduan
saya akan selalu bisa di wujudkan. Tentu dengan semangat kebersamaan dan
tulusnya niat untuk bercerita kepada dunia tentang Mbay yang indah ini.
Melihat Indonesia dari Timur. Harus dapat kita wujudkan bersama. NTT sungguh indah. Flores Nusa Bunga. Terima kasih Tuhan.
by publish wahida tenda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar